Jatuh cinta tak
ubahnya seperti penyakit mental jika kita tidak menyikapinya dengan
benar. Banyak orang disekitar kita yang merasa hidupnya hancur ketika
cintanya bertepuk sebelah tangan. Dan tidak sedikit pula yang jatuh
dalam jurang depresi yang berkepanjangan tatkala kekasih yang
dicintainya memutuskan hubungan secara sepihak.
Melihat fenomena
tersebut, lantas timbul pertanyaan dalam benak kita. Apakah "jatuh
cinta" itu salah? berbahaya? atau merugikan? Tenang, jangan lantas
menyimpulkan sikap negatif terhadap cinta. Karena biar bagaimanapun,
cinta itu adalah anugerah yang telah Tuhan karuniakan kepada hambanya.
Lalu, kenapa kejadian-kejadian negatif akibat cinta banyak terjadi atau
menimpa orang-orang di sekitar kita? yang salah itu bukan cintanya, tapi
sikap kita yang tidak tepat dalam menyikapinya.
Berikut ini adalah beberapa point penting tentang sikap dan pandangan kita saat jatuh cinta. Yuk disimak!
1. Bersyukur dan Bersabar.
Bagi yang sudah memiliki
kekasih, haruslah mensyukuri keadaan itu dengan bijak. Maksud dari bijak
disini adalah dengan cara memperhatikan diri sendiri dan orang-orang
lain yang juga mencintai kita. Jangan relakan berkorban demi satu orang
lantas mengabaikan cinta-cinta orang lain yang sudah jelas tulus
mengalir dalam kehidupan kita, mereka adalah orang tua dan keluarga.
Ingatlah bahwa sebelum kamu mengenal kekasih kamu, sudah jauh-jauh hari
keluarga dan orang tua kita mencintai kita tanpa syarat.
Maka sudah sepantasnya,
kita menempatkan rasa cinta kepada keluarga pada urutan yang kedua. Lalu
yang pertama apa? Sudah tentu, yang pertama adalah rasa cinta kita
kepada sang pencipta. Loh? jadi pacar urutan yang ketiga donk? betul!
bahkan bisa jadi urutan yang ke empat, ke lima dan seterusnya.
Kemudian bagi yang belum
memiliki kekasih, bersabarlah. Karena cinta itu bukanlah sebatas tentang
kamu dan pacar. Cinta yang kamu rasakan kepada lawan jenis itu bisa
jadi hanya sebatas cinta monyet, cinta sementara, cinta palsu juga
bahkan. Mungkin jodohmu belum dipertemukan, semua hanya tinggal menunggu
waktu pertemuan itu tiba. Fokuslah dengan berbagai upaya untuk
memantaskan diri agar kita diberikan jodoh yang sesuai dengan keinginan
kita.
2. Jodoh Itu sudah Ada yang Mengatur.
Seringkali kita mendengar
kalimat seperti itu, namun kadang tidak semua orang memahami makna
sebenarnya. Pengertian "Jodoh sudah ada yang mengatur" bukan berarti
kita hanya berdiam diri dan tiba-tiba akan dipertemukan jodohnya. Semua
membutuhkan proses yang harus dijalani dan juga tidaklah sesulit apa
yang kita bayangkan.
Semua urusan di dunia ini
sudah diatur, baik itu hidup, mati, bencana, senang, sedih dan juga
jodoh. Tinggal kitanya saja yang mau mengikuti aturan-Nya. Bukankah
harus nyambung antara yang mengatur (Tuhan) dengan yang diatur (kita)?.
Tingkatkan kualitas diri kita dalam segi personality, financial dan juga
spiritualisasi tentunya. Jadi kesimpulannya, jika jodoh itu sudah ada
yang mengatur maka mari kita menjadi manusia yang mudah diatur dan
teratur. Jangan malah menjadi manusia yang susah diatur.
3. Pacarmu bukanlah Milikmu.
Bagi orang yang sedang jatuh cinta,
berbagai pengorbanan pun rela dilakukan demi memiliki sang pujaan hati.
Berbagai hal yang sulit selalu ditempuh demi membahagiakan dia seorang.
Padahal.. ingatlah bahwa pacarmu itu bukanlah milikmu. Dia masih
menjadi tanggungjawab orang tuanya.
Inilah yang seringkali
menyebabkan seseorang menjadi terluka dan depresi yang berkepanjangan
lantaran sudah melakukan banyak pengorbanan namun dikemudian hari
pengorbanan itu terasa diabaikan karena dia memilih untuk mengakhiri
hubungannya dengan kamu dan pergi bersama pacar barunya.
Berhentilah melakukan
hal-hal bodoh hanya karena usahamu untuk memilikinya. Sekali lagi saya
tuliskan, dan mohon dibaca dengan tegas bahwa "Pacarmu Bukanlah
Milikmu". Bisa jadi kehadirannya hanyalah untuk sementara saja. Karena
sekuat apapun kamu menahan, jika hubungan memang sudah tidak bisa
dilanjutkan maka semua usaha itu akan sia-sia. Bahkan yang lebih
parahnya, akan membuat kamu menjadi semakin terasa terluka dan sakit
hati karena dalam usaha mempertahankan hubungan itu hanya datang dari
satu pihak. Sementara dia, malah semakin mencari berbagai alasan dan
jalan lain untuk terus meninggalkanmu.
0 Response to "Tips dan Cara Menyikapi Jatuh Cinta Anti Patah Hati Versi Pa'Wan"
Posting Komentar