TNI Dan Brimob Adu Tembak Di Batam Kepulauan Riau

DPR Akan Panggil Panglima TNI, Kapolri, dan Menko Polhukam Terkait Adu Tembak di Batam


JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi III DPR RI akan segera memanggil dan meminta keterangan dari Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kepala Polri Jenderal Pol Sutarman, dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edy Purdjiatno terkait adu tembak yang terjadi antara TNI dan Polri di Batam, Kepulauan Riau.

"Ya harus dong dipanggil," kata Ketua Komisi III Aziz Syamsuddin, saat dihubungi, Kamis (20/11/2014).

Menurut Aziz, sebagai lembaga penegak hukum, TNI dan Polri harus mengusut insiden yang melibatkan anggotanya ini. Selain itu, kata dia, TNI dan Polri harus memberikan sanksi tegas dan seberat-beratnya kepada angota mereka yang merupakan dalang bentrok dan penembakan.

Aziz menilai, bentrok antara dua intitusi ini kembali berulang karena tidak adanya sanksi atau hukuman tegas terhadap anggota yang terlibat.

"Menko Polhukam juga harus kasih sanksi ke TNI-Polri," ujarnya.

Seperti diberitakan, sejumlah oknum TNI Batalion 134 Tuah Sakti, pada Rabu pagi, melakukan penyerangan ke Mako Brimobda Kepri, di Tembesi, Batam. Dalam penyerangan itu, oknum TNI tersebut sempat melakukan pengerusakan. Peristiwa bentrokan kembali berlanjut hingga Rabu tengah malam. Informasi menyebutkan, sempat terjadi baku tembak dalam peristiwa bentrokan ini.


Keributan antara anggota Yonif 134 Tuah Sakti (TS) dengan Satbrimob Polda Kepri, terulang kembali di depan Mako Brimob Polda Kepri, Tembesi, Rabu (19/11/2014) malam. Kabar yang didiperoleh menyebutkan, puluhan oknum anggota Yonif 134/TS menyerang Barak Teratai Satbrimob Polda Kepri.

Akibat dari penyerangan itu, kaca depan Barak Teratai pecah. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Fuad Basya membenarkan adanya bentrok antara TNI AD Yonif 134 dan Brimob di depan Markas Brimob, Batam, Kepulauan Riau.
Menurutnya, kronologi peristiwa itu berawal ketika empat prajurit TNI dan seorang anggota Brimob tengah bersantap makan, tak jauh dari Mako Brimob, di Jalan Trans Balerang.
“Saat bersamaan, melintas anggota Brimob lainnya, sehingga terjadi aksi saling lirik yang berujung pada adu mulut,” ujarnya, kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (19/11/2014).
Ditambahkan dia, mendengar keributan itu, anggota TNI AD Yonif 134 berencana memanggil anggota lainnya, namun ketahuan atasannya dan langsung dihentikan. Sehingga bentrok tidak meluas.
“Mendengar ada keributan, mereka mau panggil teman-temannya, tapi langsung ketahuan dan cepat dicegah, serta ditangani oleh Dandim, dan langsung diambil alih oleh Danrem. Semua sudah aman,” ungkapnya sebagaimana dikutip Liputan6.
Namun, setelah sebelumnya sempat kondusif, insiden kembali terjadi pada pukul 20.00 WIB. Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Soerya Respationo, bahkan berada di dalam Mako Brimob saat peristiwa terjadi. Katanya, suara tembakan sudah terjadi sejak sore dan, hingga 30 Menit lalu, suara tembakan masih terdengar.
“Saya mencoba untuk menyelesaikan persoalan yang sebelum sudah selesai. Tapi sore dan 30 menit lalu terjadi tembakan,” katanya seperti dilansir VivaNews.
Meski berada di dalam Mako, Soerya siapa tahu persis siapa pelaku penembakan. Katanya, arah tembakan dari berbagai penjuru.
“Ini tidak tembak menembak, anggota Brimob juga tidak menembak, tapi kita dibrondong. Kaca pecah tapi tidak ada korban,” katanya.
Soerya dengan tegas menyampaikan, dia tidak ingin keluar dari dalam Mako Brimob meski kondisi tidak aman. Dia akan menunggu seluruh pimpinan terkait untuk datang dan membicarakan permasalahan ini.
Soerya mengatakan, hingga pukul 22.00 WIB, suara tembakan masih terdengar ke arah Mako Brimob Batam.
“Saya sekarang masih berada di dalam Mako Brimob. Suara tembakan masih terdengar sejak sore tadi hingga sekarang,” ujar Soerya seperti dikutip DetikNews.
Lanjut Soerya, suara tembakan tersebut terdengar dari berbagai arah. “Mako Brimob ditembaki dari berbagai arah,” katanya.
Belum diketahui apakah ada korban dalam bentrokan antara TNI dan Polri ini. Soerya mengatakan dia sudah melakukan komunikasi dengan pihak TNI dan Polri agar bentrokan tersebut bisa secepatnya selesai.
“Saya sedang bicara dengan Danrem dan Kasat Brimob di TKP. Saya sampaikan ke beliau-beliau bahwa saya tidak mau meninggalkan TKP sebelum kedua belah pihak betul-betul dapat menyelesaikan permasalahannya,” ujar Soerya.
 

Related Posts:

0 Response to "TNI Dan Brimob Adu Tembak Di Batam Kepulauan Riau"

Posting Komentar